Sejarah bulu tangkis dunia mulai dari awal ditemukannya hingga penyebarannya ke seluruh dunia. Badminton atau bulu tangkis adalah satu dari sekian banyak cabang olahraga yang cukup populer di dunia. Permainan ini sering dimainkan di dalam gedung dengan menggunakan raket sebagai pemukul dan shuttlecock sebagai bola.
Indonesia adalah salah satu negara yang menguasai olahraga yang satu ini. Selain Indonesia, negara lainnya seperti cina juga sering mendominasi olahraga bulu tangkis. Lantas bagaimana perjalanan sejarah bulu tangkis di dunia dan Indonesia hingga seperti saat ini?
Sejarah permainan bulu tangkis kuno
Tentunya awal mula permainan bulu tangkis ditemukan tidak seperti saat ini yang menggunakan raket sebagai pemukul. Menurut sebuah kabar ternyata permainan bulu tangkis sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu di beberapa peradaban kuno termasuk Mesir, Yunani, dan China.
Seperti di China ada olahraga yang mirip dengan bulu tangkis di mana olahraga ini disebut sebagai “jianzi”. Berbeda dengan bulu tangkis yang saat ini kita kenal, permainan ini menggunakan sebuah shuttlecock akan tetapi dipukul menggunakan kaki.
Sedangkan menurut sebuah catatan yang diunggah dalam The Badminton Story pada tahun 1980 bahwa olahraga ini awalnya ditemukan di India tepatnya pada abad ke-17 dengan nama battledore.
Sedangkan permainan battledore yang mengilhami bulu tangkis saat ini juga ditemukan di Inggris pada abad ke-18. Sebenarnya permainan ini sama dengan yang ada di India karena pada mulanya tentara Inggris lah yang memainkannya saat Inggris menduduki India.
Sejarah bulu tangkis modern
Perjalanan sejarah bulu tangkis modern dimulai dari diperkenalkannya olahraga ini pada abad ke-19. Inggris merupakan negara yang dianggap memprakarsai perjalanan sejarah bulu tangkis modern hingga menyebar ke seluruh dunia.
Permainan battledore (bulu tangkis kuno) diubah oleh keluarga Duke Of Beaufort menjadi badminton dengan mengambilkan nama dari sebuah istana yang bernama badminton house. Setelah namanya diganti permainan bulu tangkis menjadi lebih dikenal dunia.
Menurut sebuah buku yang berjudul A Brief History Of Badminton pada tahun 1860-an yang ditulis oleh Betty Uber, menunjukkan bahwa Isaac Spratt yang merupakan seorang pengusaha mainan asal London membuat sebuah pamflet Badminton Battledore A New Game.
Dalam pamflet yang ditulisnya tersebut Isaac juga menuliskan beberapa peraturan dalam permainan bulu tangkis. Serta tata cara bagaimana permainan ini dimainkan yang tentunya berbeda dari awal ditemukannya.
Seperti dikutip dalam sebuah majalah yang terbit tahun 1863, menggambarkan bahwa olahraga bulu tangkis yang awalnya disebut sebagai battledore merupakan sebuah permainan yang menggunakan shuttlecock yang dipukul dengan kaki selama mungkin. Para pemain dipisahkan oleh sebuah net yang menjadi pembatas.
Sejarah dibentuknya BWF
Pada tahun 1898 diadakan sebuah turnamen bulu tangkis yang digelar secara terbuka di Guildford. Perhelatan ini ternyata begitu diminati oleh masyarakat Inggris. Pertandingan badminton yang lebih besar diadakan pada tahun 1899 di London’s Holticultural Halls Cultural harus dengan nama All England.
Akan tetapi pada waktu itu permainan bulu tangkis masih belum memiliki induk organisasi. Barulah di tahun 1934 induk organisasi badminton didirikan dengan nama International Badminton Federation atau IBF. Induk organisasi ini yang nantinya akan mengatur berbagai macam aturan yang ada di dalam permainan badminton.
Ada 9 negara yang memprakarsai berdirinya IBF tersebut diantara negara tersebut antara lain Inggris, Perancis, Belanda, Denmark, Skotlandia, Irlandia, Selandia Baru Dan Wales. Sedangkan Amerika Serikat baru bergabung selang 4 tahun kemudian.
Pada tanggal 24 september 2006 diadakan sebuah kongres luar biasa di Madrid Spanyol di mana pada waktu itu telah disepakati bahwa organisasi induk bulu tangkis yang dulunya bernama IBF telah berganti nama menjadi BWF atau Badminton World Federation. Pada waktu itu negara anggota BWF sudah berjumlah 170 negara.
Prestasi Indonesia di kancah Olimpiade
Bulu tangkis merupakan salah satu olahraga yang menjadi pendulang emas bagi Indonesia di berbagai Olimpiade. Ada banyak pemain Indonesia yang cukup mentereng di olahraga yang satu ini sebut saja Rudi Hartono, Alan budi Kusuma, Susi Susanti, Christian Hadinata dan Ade Candra.
Badminton awalnya masuk Olimpiade pada tahun 1972 yang diadakan di Munich Jerman. Pada waktu itu Indonesia berhasil mendapatkan medali emas untuk pertama kalinya. Akan tetapi bulu tangkis baru menjadi olahraga resmi di Olimpiade tepatnya pada tahun 1992 saat perhelatan olahraga empat tahunan ini diadakan di Barcelona Spanyol.
Pada waktu itu lagi-lagi Indonesia berhasil membawa pulang medali emas di sektor tunggal putra dan putri yang dipersembahkan oleh Alan Budikusuma dan Susi Susanti. Sedangkan pemain Indonesia lainnya yaitu Ardy B Wiranata (pemain tunggal putra) dan Edi Hartono/Rudy Gunawan (pemain ganda putra) berhasil membawa pulang medali perak. Untuk medali perunggu dipersembahkan oleh tunggal putra lainnya yaitu Hermawan Susanto.
Dalam perjalanan sejarahnya saat badminton pertama kali masuk ke salah satu cabang olahraga di Olimpiade, Indonesia hanya 1 kali gagal membawa pulang medali emas yaitu di tahun 2012 saat Olimpiade London. Selebihnya Indonesia selalu membawa pulang medali emas di sektor bulu tangkis.
Ukuran lapangan bulu tangkis standar
Bulu tangkis adalah olahraga yang hanya bisa dimainkan dengan baik di sebuah ruangan tertutup atau indoor. Lapangan bulu tangkis umumnya memiliki lantai berwarna hijau dengan garis putih yang lebarnya sekitar 5 cm. Lapangan bulu tangkis umumnya berbentuk persegi panjang dengan rincian ukuran sebagai berikut:
- Ukuran lapangan bulu tangkis standar setidaknya memiliki panjang 13,40 m.
- Lebar lapangan bulu tangkis paling tidak, 6.10 meter.
- Untuk jarak antara garis net sampai garis servis berkisar 1,98 m.
- Sedangkan jarak antara garis servis bagian tengah dengan garis yang ada di samping lapangan sekitar 3,05 meter.
- Untuk jarak antara garis servis bagian belakang dengan garis yang ada di belakang permainan ganda yaitu 0,76 m.
- Jarak antara garis yang ada di samping dengan garis pinggir lapangan dalam permainan tunggal yaitu 0,46 m.
- Sedangkan untuk ukuran net standar memiliki tinggi 1,55 meter, ukuran tersebut sama baik laki-laki maupun perempuan.
Demikian tadi ulasan mengenai sejarah permainan bulu tangkis serta ukuran lapangannya yang mungkin masih belum anda ketahui.
Sumber:
https://www.caraprofesor.com/sejarah-bulu-tangkis/
https://www.tempo.co/bbc/5767/sejarah-bulu-tangkis-di-olimpiade-mengapa-indonesia-sulit-lahirkan-susy-susanti-generasi-baru
https://www.caraprofesor.com/ukuran-lapangan-bulu-tangkis/