Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program Kartu Prakerja untuk meningkatkan kualitas keterampilan pekerja dan menciptakan lapangan kerja baru akan terus berlanjut dengan target 8,2 juta penerima hingga akhir tahun 2021.
“Targetnya 8,2 juta penerima kartu prakerja. Ini semester I 2,7 juta penerima. Program ini akan terus dilakukan di semester II,” ujarnya. Dengan jumlah tersebut, berarti pemerintah masih harus membagikan 5,5 juta kartu prakerja hingga akhir tahun 2021.
Airlangga meyakini program Kartu Prakerja telah berhasil melahirkan wirausahawan tangguh yang dapat menyelamatkan perekonomian Indonesia di masa pandemi.
“Kami berharap semua penerima prakerja dapat menjadi calon pengusaha kecil menengah. Sehingga dengan lulusnya kartu prakerja menjadi pengusaha baru dan ini ada di seluruh Indonesia, dapat membantu menyelamatkan perekonomian,” ujarnya di Jakarta. , Jumat.
Airlangga menambahkan, penerima Kartu Prakerja ini memiliki karakteristik tangguh, gigih, dan tangguh yang dapat menjadi modal untuk bangkit dari keterpurukan akibat terkena dampak pandemi.
“Dari kesaksian yang diberikan, ada yang tidak langsung mendapatkan satu kali registrasi, ada yang mencoba delapan kali, lalu yang kesembilan diterima. Itu menunjukkan kegigihan yang luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, pemerintah akan terus mendorong alumni Kartu Prakerja menjadi wirausaha baru dengan memberikan akses permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Tentunya alumni prakerja akan terus kami pantau. Tentu peluang itu ada, selain perbankan, prakerja juga bekerja dengan multi platform dan platform ini juga bisa menjadi akses untuk menjual produk yang dibuat oleh prakerja. alumni,” kata Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa program Kartu Prakerja berperan sangat penting dalam menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat membantu memulihkan perekonomian nasional.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para alumni Kartu Prakerja yang telah mengaplikasikan ilmunya untuk berwirausaha sehingga membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja di masa pandemi ini,” ujarnya di Jakarta, Jumat.
Airlangga mengatakan program Kartu Prakerja membantu pemerintah untuk mencapai target rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen pada tahun 2024.
Data survei independen menyebutkan, setelah mengikuti program Kartu Prakerja, terjadi peningkatan jumlah kelompok wirausaha sebesar 13 persen.
Tidak hanya itu, kata dia, program Kartu Prakerja juga memiliki kelebihan yaitu skilling, upskilling, dan reskilling.
“Kebijakan yang diterapkan pemerintah diharapkan berdampak maksimal kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, alumni program Kartu Prakerja di gelombang 17 ini juga berkesempatan mendapatkan keuntungan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga maksimal hanya 3 persen untuk mengembangkan usahanya.
“Manfaatkan kesempatan ini. Kembangkan usaha sehingga berdampak maksimal pada roda perekonomian nasional,” ujarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan realisasi KUR telah mencapai Rp103,19 triliun sejak awal Januari hingga 2 Juni 2021.
Angka tersebut merupakan 40,79 persen dari target 2021 sebesar Rp253 triliun yang diberikan kepada 2,81 juta debitur sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp259,05 triliun dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,71 persen.
“Secara nasional, realisasi penyaluran KUR alumni Kartu Prakerja per triwulan I-2021 yang dilakukan BRI dan BNI mencapai 2.242 debitur dengan total realisasi Rp. 65,9 miliar,” jelasnya.